Menikah merupakan dambaan bagi setiap pria dan wanita. Dalam proses menyatukan dua orang manusia perlu adanya kesiapan dari dua belah pihak. Oleh karena itu perlu adanya persiapan menjadi suami untuk dapat menyatukan dua kepala dalam membangun keluarga yang harmonis.
Membina rumah tangga tidak seindah yang digambarkan di drama percintaan. Mengarungi bahtera pernikahan menjadi tantangan tersendiri bagi pasangan baru. Konflik-konflik kecil yang muncul jika tidak terselesaikan justru bisa memantik masalah yang lebih besar. Berikut beberapa persiapan menjadi suami yang harus diperhatikan sejak awal pernikahan.
1. Persiapan fisik
Persiapan menjadi suami yang utama adalah memiliki kesiapan fisik dan mental. Pria dikatakan sudah siap secara fisik untuk menikah ditandai dengan matangnya organ reproduksi. Selain itu, ada baiknya untuk memeriksakan kesehatan fisik ke dokter sebelum memutuskan menuju ke jenjang pernikahan. Hal ini penting untuk mencegah menularkan penyakit pada pasangan.
2. Persiapan mental
Persiapan menjadi suami yang baik adalah dengan memastikan kalau kalian sudah siap secara mental untuk menghadapi kehidupan baru dengan tantangan-tantangan yang akan muncul. Karena nantinya seorang pasangan suami istri juga dituntut untuk dapat besosialisasi dalam kehidupan bermasyarakat. Memiliki kesiapan mental dapat membantu memudahkan interakasi dalam berumah tangga.
Orang yang lemah mentalnya akan cenderung goyah jika dihapkan pada masalah yang ada. Masalah yang sederhana bisa menjadi rumit jika belum memiliki kedewasaan secara mental.
3. Kematangan pemikiran
Salah satu persiapan menjadi suami adalah dengan memiliki kematangan pemikiran. Karena nantinya dialah yang akan menjadi pemimpin keluarga dan ia pula yang akan mengarahkan keluarganya. Seorang suami diharapkan untuk dapat menimbang masalah dengan bijak untuk meminimalisir problem yang ada.
Tidak hanya suami, kedua belah pihak juga harus memahami bahwa tujuan pernikahan adalah untuk beribadah kepada Tuhan. Suami dan istri tentu berasal dari latar belakang, kebiasaan dan cara pandang yang berbeda. Memiliki kematangan berpikir akan tujuan pernikahan mereka dapat menyelaraskan hubungan kasih sayang antara keduanya.
4. Persiapan finansial atau keuangan
Membina rumah tangga tidak hanya cukup dengan cinta. Karena pernikahan merupakan saran mendapatkan keturunan, seorang suami dituntut untuk bisa menafkahi kebutuhan istri dan anak. Persiapan menjadi suami secara finansial dapat memberikan kesejahteraan keluarga.
Seperti nasehat bijak keluarga “kasih sayang adalah hal yang utama”, dalam hubungan pernikahan tentunya tidak harus memilikan harta yang berlebih-lebihan. Yang terpenting dapat berpenghasilan dan selalu berusaha untuk mencukupi kebutuhan.