Melihat situasi dunia yang geger akibat COVID-19, kegiatan belajar mengajar pun menjadi terganggu. Seluruh kegiatan akademik di sekolah dihentikan sementara dan diganti dengan sistem daring. Meski demikian, kegiatan anak-anak pun menjadi kegiatan rumah.
Semua kegiatan dilakukan di dalam rumah untuk mengurangi risiko terkena virus. Untuk memaksimalkan kegiatan belajar di rumah, anak-anak dapat melihat film kartun anak yang mendidik. Apa saja filmya? Berikut ulasannya:
1. Zootopia
Film kartun anak yang mendidik yang pertama ada Zootopia. Film ini berkisah tentang seekor hewan kelinci yang bernama Judy Hoppps yang memasuki sebuah akademi polisi bernama Zootopa Police Departement. Judy di sana dianggap lemah karema memiliki tubuh yang lemah.
Judy pun akhirnya hanya diberi tugas sebagai juru parkir. Film ini sangat lucu dan layak ditonton oleh anak-anak. Nilai moralnya adalah berusaha bekerja dengan sepenuh hati tanpa mengeluh dan jangan meremehkan orang lain, karena kita tidak tahu nasib seseorang. Kita juga harus percaya diri.
2. The Good Dinosaur
Film kartun anak yang mendidik berikutnya adalah The Good Dinosaur. Kisahnya adalah sebuah persahabatan antara seekor dino berjenis Apatosaurus dengan seorang anak kecil. Dino tersebut bernama Arlo dan harus menempuh sebuah perjalanan yang sangat panjang.
Dia tidak sendiri untuk menempuh perjalanan tersebut, melainkan ditemani anak kecil tersebut. Pesan moral yang didapatkan yakni:bisa belajar untuk mengelola rasa takut, memberikan nilai tanggung jawab pada anak, serta memberikan sebuah gambaran tentang sahabat sejati.
3. Inside Out
Terakhir, film kartun anak yang mendidik adalah inside out. Film ini cukup digemari oleh anak-anak sebab sangat menarik. Film ini berkisah tentang sebuah pikiran seorang anak manusia yang bernama Riley. Dia gelisah karena harus ikut ayahnya yang pindah tugas ke San Fransisco. Saat pindah ia harus beradaptasi dengan semuanya.
Hal itulah yang membuat Riley gelisah dan merasakan banyak emosi. Nilai baiknya adalah dapat memberikan gambaran emosi kepada anak, sehingga anak dapat belajar mengelola emosi dengan baik. Jika anak tidak pandai mengatur emosi, anak akan menjadi korban bully atau bahkan tak memiliki hubungan sosial yang baik.