Mendengar kata vape tentu sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat luas, vape adalah rokok elektrik yang marak di gunakan akhir – akhir ini. Dengan stigma vape lebih aman digunakan sebagai pengganti rokok tembakau, namun jarang diketahui efek samping penggunaan vape rokok elektrik juga memiliki resiko untuk kesehatan yang perlu diwaspadai oleh pemakainya.
Vape sendiri adalah adalah alat rokok elektronik yang cara kerjanya dengan memanaskan cairan yang kemudian menghasilkan campuran partikel kecil di udara atau biasa di sebut aerosol.
Efek samping penggunaan vape rokok elektrik sama dengan rokok tembakau, vape juga memiliki kandungan zat yang kurang baik bagi kesehatan tubuh. Kandungan vape yang berbahaya seperti nikotin. Bahkan dalam produk yang memiliki label 0% nikotin sekalipun masih memiliki kandungan nikotin didalamnya.
Bahan perasa dalam likuid vape yang memiliki sebutan diacetyl, senyawa organik yang gampang menguap, kandungan logam berat seperti timah dan nikel, partikel kecil yang biasa disebut ultrafine yang berpotensi masuk ke paru–paru dan bahan kimia lain yang memiliki sifat karsinogenik.
Tidak di pungkiri, penelitian mengenai efek samping penggunaan vape rokok elektrik memang belum marak dijumpai di platform internet. Namun sama halnya dengan rokok tembakau, vape juga sudah diketahui memiliki dampak buruk bagi kesehatan.
Tapi jika dilihat dari kandungannya, efek samping penggunaan vape rokok elektrik harus dipertimbangkan ulang. Berikut adalah efek samping vape bagi tubuh:
1. Meningkatkan detak jantung
Efek samping penggunaan vape rokok elektrik yang pertama dibuktikan dalam sebuah penelitian di National Academies Press yang di singkat NAP pada tahun 2018 menunjukkan bukti bahwa penggunaan vape dapat meningkatkan detak jantung.
Yang pasti bukan detak jantung jatuh cinta ya, buat yang jomblo jangan salah paham dulu yaaa.
2. Peningkatan tekanan darah / Hipertensi
Nikotin adalah penyebab terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi. Kandungan nikutin memicu penyempitan pembulu darah dan menyebabkan tekanan darah tinggi atau biasa disebut Hipertensi.
3. Kesehatan paru-paru terganggu
Popcorn’ atau bisa disebut bronchiolitis obliterans adalah salah satu penyakit paru–paru yang di sebabkan oleh kandungan vape. Kondisi ini dapat terjadi apabila saluran terkecil di paru–paru atau bronkiolus mengalami peradagan dan penyempitan. Bahan kimia yang menyebabkan paru – paru popcorn’ ialah senyawa diacetly yang memiliki fungsi sebagai senyawa perasa pada vape.
4. Membuat pemakainya kecanduan
Kandungan didalam nikotin sendiri bersifat adiktif yang menyebabkan kecanudan. Hal ini membuat penggunaan vape pada remaja juga sering di kaitkan dengan resiko tinggi penggunaan rokok tembakau.
Untuk seseorang yang tidak pernah merokok, atau belum pernah mencoba vape, dianjurkan untuk tidak memakainya dalam kehidupan sehari–hari dengan mempertimbangkan efek samping penggunaan vape rokok elektrik.
Berhenti merokok bisa menjadi tantangan yang begitu sulit apabila tidak diiringi keinginan dan dukungan dari sekitar. Bagi seseorang yang merasa kesulitan untuk berhenti menggunakan vape, bukan ide yang buruk untuk melakukan konsultasi ke dokter mengenai cara terbaik agar dapat terlepas dari aktifitas menggunakan vape.