Bau mulut kerap menjadi masalah utama saat berpuasa selain kantuk yang menyerang kapan saja. Jika sudah begini, ada baiknya Anda mencari cara menghilangkan bau mulut saat puasa agar tak menggangu sesama.
Timbulnya bau mulut saat puasa dalam Islam sendiri sebenarnya adalah hal yang wajar. Bahkan, ada hadist yang mengatakan, “Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada wangi minyak kasturi.”
Namun, bukan berarti kita tak melakukan usaha apapun untuk mengatasinya. Nabi Muhammad SAW pun tetap menjaga kebersihan mulutnya dengan sering bersiwak selama Ramadhan. Lalu, kenapa kita tidak?
Cara Menghilangkan Bau Mulut Saat Puasa
Salah satu penyebab bau mulut atau halitosis saat berpuasa yang paling utama adalah berkurangnya produksi saliva atau air liur. Saliva berguna untuk membersihkan bakteri penyebab bau.
Di hari biasa, kita bisa mengunyah permen karet untuk meningkatkan produksi saliva. Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk menghilangkan bau mulut saat puasa?
1. Perbanyak Konsumsi Buah dan Sayur Segar saat Sahur
Mengonsumsi banyak buah dan sayur bisa jadi cara menghilangkan bau mulut saat puasa secara alami. Bukan buah dan sayur yang sudah diolah, namun yang masih segar.
Buah dan sayur segar mengandung serat tinggi yang dapat membantu membersihkan plak dan sisa makanan di mulut. Jika tidak dibersihkan, sisa makanan dapat membusuk dan menimbulkan halitosis.
Buah dan sayur juga mengandung senyawa antioksidan yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan mulut. Kandungan airnya yang tinggi pun baik untuk menjaga kelembaban mulut.
Terutama, konsumsilah makanan sehat kaya vitamin C seperti brokoli, paprika, jeruk, dll. Vitamin C mampu mencegah penyakit gusi gingivitis dan dapat mengusir bakteri penyebab halitosis sehingga baik dikonsumsi selama Ramadhan.
2. Hindari Bawang dan Makanan Berbau Tajam
Meski menyehatkan, berhati-hatilah mengonsumsi bawang selama Ramadhan karena dapat menimbulkan halitosis. Bau yang ditimbulkan bukan berasal dari bakteri, melainkan dari bawang itu sendiri.
Bawang memiliki senyawa sulfur yang akan tertinggal di mulut dan diserap pembuluh darah. Senyawa ini kemudian dikeluarkan bersama udara saat kita bernafas. Karena itulah nafas jadi tak segar setelah memakannya.
Selain bawang, hindari juga makanan berbau tajam lainnya. Termasuk di antaranya jengkol dan pete yang jadi favorit di Indonesia.
3. Kurangi Kopi dan Rokok
Kopi dan rokok memang dua hal yang sudah lekat dengan keseharian masyarakat Indonesia. Namun sebisa mungkin, kurangi konsumsinya karena dapat menimbulkan halitosis.
Kopi bersifat diuretik sehingga jumlah urine yang Anda keluarkan akan meningkat. Akibatnya, tubuh jadi mudah dehidrasi dan kehilangan cairan.
Kafeinnya pun dapat memperlambat produksi saliva. Ditambah lagi, di dalam kopi juga terdapat senyawa sulfur yang dapat mempertajam bau mulut. Apalagi jika Anda mengonsumsinya bersama susu.
Rokok pun bisa mengeringkan mulut dan menyebabkan masalah gigi dan gusi yang berkontribusi memperparah odor. Partikel tembakau juga mampu bertahan di mulut, tenggorokan, dan paru cukup lama.
4. Perbanyak Karbohidrat
Mungkin belum banyak orang tahu, asupan karbohidrat yang terlalu rendah dapat menimbulkan bau. Saat kadar karbohidrat rendah, tubuh akan membakar lemak untuk menghasilkan energi.
Proses pembakaran ini menghasilkan ketone yang dikeluarkan lewat urin, keringat, dan nafas. Sebenarnya, cara ini sering digunakan untuk mendapatkan berat badan ideal. Masalahnya, aroma ketone tidak sedap sama sekali.
Ketone juga tidak bisa diatasi dengan menjaga kebersihan karena tidak termasuk masalah mulut. Cara menghilangkan bau mulut tak sedap ini yakni dengan memperbanyak asupan karbohidrat.
Namun, usahakan untuk mengonsumsi karbohidrat dengan indeks glikemik (IG) rendah agar gula dalam darah terjaga. Pasalnya, gula yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan bakteri penyebab bau semakin aktif bekerja.
Lebih baik, konsumsilah karbohidrat ber-IG rendah seperti beras merah atau gandum utuh. Makanan ini juga baik karena dapat membuat Anda kenyang lebih lama. Anda pun tak perlu khawatir akan obesitas.
5. Berhati-Hati Tiap Konsumsi Protein
Protein penting sebagai cadangan energi selain karbohidrat dan lemak saat puasa. Nutrisi ini juga penting untuk menjaga massa otot agar tidak mudah hilang.
Hanya saja, konsumsi protein bisa memicu dehidrasi dan mengurangi produksi saliva. Protein pun digunakan sebagai sumber makanan oleh bakteri penyebab halitosis sehingga menimbulkan bau.
Apalagi jika Anda memiliki intoleransi laktosa. Tubuh jadi tidak mampu mencerna gula dari susu dan produk peternakan kaya protein lainnya.
Akibatnya, enzim dan bakteri yang memecah laktosa tidak bisa bekerja secara sempurna. Enzim ini kemudian memproduksi gas dalam jumlah besar selama proses pencernaan yang dapat menimbulkan bau.
Karena protein tetap penting, jangan lewatkan begitu saja demi menghindari bau mulut. Lebih baik, gosok gigi Anda dengan bersih setelah mengonsumsi makanan ini.
6. Perbanyak Air Putih
Saat puasa, menjaga kandungan air dalam tubuh sangat penting. Bukan hanya agar kita tidak merasa lemas, tapi juga untuk mencegah halitosis.
Untuk itu, pastikan Anda minum cukup air dalam sehari. Agar tidak kembung, bagilah dalam beberapa gelas yang diminum saat berbuka, setelah tarawih, menjelang tidur, dan saat sahur.
7. Sikat Gigi Setiap Setelah Sahur
Menjaga kebersihan mulut termasuk cara menghilangkan bau mulut saat puasa yang tidak boleh ditinggalkan. Pastikan Anda menyikat gigi setidaknya dua kali sehari, setelah sahur dan sebelum tidur.
Gosoklah secara menyeluruh selama 2 hingga 4 menit. Pastikan setiap sudut bersih termasuk di batas antara gigi dan gusi. Terutama jika Anda mengonsumsi protein dan makanan lengket.
Jika perlu, tiru Rasulullah SAW untuk menggunakan siwak. Keampuhan siwak telah dibuktikan oleh salah satu penelitian yang diterbitkan di Journal of Agricultural and Food Chemistry.
Menurutnya, kombinasi mint dan siwak 20 kali lebih efektif dalam membunuh bakteri dibanding mint biasa. Studi lain mengungkap siwak lebih efektif dibanding sikat gigi dalam mengurangi plak jika dipakai secara benar.
8. Gunakan Dental Floss & Bersihkan Lidah
Sikat gigi saja belum mampu membersihkan sela-sela gigi secara efektif. Untuk memastikan tidak ada sisa makanan yang tertinggal, gunakan dental floss secara teratur sehingga masin percaya diri saat tebar pesona dengan senyummu.
Membersihkan lidah juga termasuk cara menghilangkan bau mulut saat puasa yang tak boleh diremehkan. Bersihkan lidah untuk membersihkan bakteri, tumpukan sisa makanan, dan mukosa yang dapat menimbulkan halitosis.
9. Berkumur dengan Obat Kumur
Berkumur dengan obat kumur dapat membantu menetralkan halitosis. Obat kumur bisa membunuh bakteri yang masih tertinggal setelah menggosok gigi dan lidah. Selain itu, bermanfaat juga untuk mencegah plak dan karang gigi.
Hanya saja, hati-hatilah dalam memilih obat kumur yang tepat. Hindari obat kumur yang mengandung alkohol karena dapat membuat mulut Anda semakin kering.
Jika masih ragu, Anda bisa menggunakan bahan-bahan alami untuk berkumur. Misalnya saja cengkih atau cuka apel.
Rebus cengkih dan gunakan airnya untuk berkumur dua kali sehari. Cengkih memiliki senyawa antibiotik yang dapat menekan pertumbuhan bakteri di mulut. Begitu juga dengan cuka apel.
10. Kunjungi Dokter
Halitosis yang Anda alami mungkin saja bersumber dari gigi berlubang atau karang gigi yang tidak pernah dibersihkan. Untuk itu, rajin-rajinlah mengunjungi dokter untuk memeriksakan kesehatan mulut.
Aroma mulut yang tak sedap juga bisa menjadi gejala penyakit lain. Misalnya saja mag, sinus, bronkitis, pneumonia, liver, dll.
Jika cara menghilangkan bau mulut saat puasa di atas tidak berhasil, ada baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter. Mungkin saja ada penyakit lebih serius yang perlu segera diatasi.