Bila Anda bertemu figur terkenal semisal Valentino Rossi, apa yang akan dilakukan? Pasti minta foto. Agar dapat mengabadikan momen spesial, Anda sebaiknya tahu jenis jenis kamera dan penjelasannya.
Lupakan dahulu kamera di handphone Anda. Karena berikut ini, ada deretan alat potret dengan teknologi tinggi yang dapat menghasilkan gambar dengan hasil layaknya fotografer profesional.
Sejarah Kamera
Ukuran Jumbo
Di jaman sekarang, banyak sekali orang tergila-gila dengan selfie. Ketika seorang wanita sedang terlihat cantik dengan dengan lisptik terbarunya, yang diambil bukan cermin tapi handphone untuk selfie.
Tak hanya wanita, bahkan pria pun melakukan hal yang sama. Sehabis potong rambut dengan model rambut terbaru biasanya momen tepat untuk di-upload di situs media sosial.
Sebegitu mudahnya menggunakan alat potret ini. Namun tahukah Anda bahwa kamera memiliki sejarah yang sangat panjang?
Bila Anda bertanya tentang jenis jenis kamera dan penjelasannya, kamera obscura adalah cikal bakal sejarah ini berawal. Mungkin Anda tak terlalu familiar dengan nama tersebut.
Kamera obscura berasal bahasa Yunani yang berarti kamar gelap. Walaupun namanya berasal dari bahasa Yunani, tapi ternyata penemu kinerja alat potret ini bukan berasal dari negara Eropa.
Gagasan mengenai kamera obscura ditemukan oleh seorang pemikir berkebangsaan China bernama Mozi tahun 500 sebelum masehi.
Beliau menulis bagaimana sebuah titik potong bisa mengumpulkan cahaya. Ia dapat memutarbalikan gambar yang terbalik. Gagasan ini lalu diikuti dengan studi tambahan dari Al-Haitam.
Al-Haitam menyempurnakan ide tentang oscura ini melalui bukunya, Optics. Akhirnya terciptalah osbcura, sebuah kamar besar yang bisa memuat satu sampai dua orang.
Dibuat dengan kondisi sangat gelap dan dilengkapi suatu pembatas yang berlubang kecil. Semakin modern, ukuran alat potret ini pun lebih disederhanakan lagi. Kita patut berterima kasih pada Johan Zahn.
Konsep kerja Zahn disederhanakan kembali oleh Nicepore Niepche. Beliau berhasil membuat kamera berukuran lebih kecil dari kertas dan silver klorida. Sayangnya, gambar yang dihasilkan belum solid.
Karena itu, pada tahun 1836, Louis Daguerre membuat alat potret yang lebih sensitif terhadap cahaya. Disusul oleh Henry Fox Talbot yang turut menyempurnakannya dengan membuat kamera Calotype.
Kamera Tangan
Tahun 1857 bisa dikatakan menjadi tonggak sejarah untuk alat potret ini. Karena di tahun inilah tercipta teknologi bernama “collodion plates”. Ada 2 macam; basah dan kering.
Ini adalah semacam alat yang ada di kamera untuk menghasilkan foto yang lebih jelas dan terang. Kalau sekarang, sistem kerjanya mirip dengan rol film. Berkat adanya alat ini, alat potret menjadi portabel.
Fotografer amatir pun banyak bermunculan. Tripod yang dulunya adalah barang wajib setiap fotografer, mulai ditinggalkan.
Orang dengan mudah membawa alat potret ini dengan satu tangan. Bahkan sudah muncul kamera detektif yang bisa dimasukan ke tas slempang.
Penggunaan Rol film
Di tahun 1885, teknologi fotografi menjadi sangat berkembang. Jenis-jenis kamera dan penjelasannya di atas akan sangat berbeda dengan tipe alat potret yang muncul setelah tahun tersebut.
Mengapa? Masyarakat tak lagi menggunakan piringan basah atau kering untuk menghasilkan gambar yang bisa dilihat. Mereka sudah menggunakan rol film dan kertas foto.
George Eastman adalah pelopor dari semua teknologi tersebut. Tak berapa lama, ia mulai menguasai pasar karena mulai meluncurkan kamera yang disebut Kodak.
Jika Anda berpikir ini nama merek, Anda salah. Kodak adalah sebuah teknologi yang dikembangakan oleh Eastman. Alat potret ini menawarkan penggunaan lensa yang bisa terfokus otomatis pada objek.
Serta pengoperasian yang mudah dengan satu sentuhan untuk mengambil gambar. Karena tergolong murah untuk masyarakat awam, jenis alat potret ini pun menjadi tren.
Jenis Jenis Kamera dan Penjelasannya
Setelah mengetahui tentang sejarah perkembangan alat potret, ini saatnya Anda untuk mengetahui apa saja jenis jenis kamera dan penjelasannya seperti yang berikut ini:
1. Kamera DSLR
Apa itu kamera DSLR
Topik tentang jenis jenis kamera dan penjelasannya kita awali dari alat potret satu ini. Mungkin Anda pernah mendengarnya tapi tidak tahu apa itu kamera DSLR.
Wajar saja karena kebanyakan dari kita memang lebih suka mengambil gambar makanan yang dihidangkan dengan kamera handphone. Selain mudah, hasilnya pun bagus.
Alat potret DSLR berasal dari singkatan digital single lens reflex. Sejauh ini, alat potret jenis ini adalah jenis yang paling mumpuni untuk menghasilkan hasil foto kelas wahid.
Tak heran, banyak yang menyebut alat potret ini dengan julukan kamera multiguna. Wajar juga bila Anda perlu merogoh kantong agak dalam untuk membuatnya jadi milik Anda.
Saat ini, alat potret ini dibandrol mulai dari harga 6 jutaan. Untuk harga maksimal, bisa mencapai 74 juta rupiah, bahkan lebih. Tak heran hanya fotografer sukses saja yang dulu bisa mmbelinya.
Bagi para fotografer amatir atau profesional, ini adalah sebuah asuransi untuk menghasilkan suatu jepretan yang bagus. Lalu bagaimana untuk mengetahui manakah jenis DSLR atau bukan?
Cara Kerja
Cara kerja DSLR terkait dengan penggunaan cermin di dalamnya. Cahaya yang masuk melalui lensa ke prisma akan direfleksikan oleh sebuah cermin di dalam kamera.
Ini mengakibatkan objek mudah ditangkap oleh viewfinder. Mungkin beberapa dari Anda kurang familiar dengan istilah tersebut. Viewfinder adalah sebuah fitur tempat Anda membidik gambar.
Saat tombol rana ditekan, cermin di dalamnya akan terbuka. Rana akan terbuka dan cahaya akan menyinari sensor gambar. Gambar pun akan tertangkap.
Multifungsi
Umumnya kamera DSLR berukuran besar. Sehingga mungkin sedikit merepotkan bila digunakan untuk kepentingan foto-foto iseng. Ia berukuran besar karena perangkat yang ada di dalamnya.
Alat potret DSLR ini dapat menggabungkan mekanisme dan optik dari single lens reflex dengan sensor gambar digital. Terdengar rumit ya, tapi untungnya tidak seperti itu.
Jenis alat potret ini juga dilengkapi dengan fitur otomotasi dan manual. Fitur otomatis memudahkan Anda untuk langsung mengambil gambar dengan sekali jepret.
Namun, fitur manual memberikan Anda kualitas gambar yang lebih dari biasa. Karena Anda diberi akses untuk mengatur sendiri lubang lensa dan prioritas rana kamera Anda.
Selain mengatur rana, Anda juga diberi keleluasaan untuk mengatur jenis lensa apa yang ingin digunakan. Inilah kelebihan yang hanya dimilki oleh alat potret tersebut.
Terdapat sebuah fitur bernama pentaprisma viewfinder. Pentaprisma viewfinder ini membuat pengguna bisa memasang beragam lensa.
Lensa inilah yang bertanggung jawab untuk menghasilkan gambar yang dramatis atau bagus.
Keuntungannya adalah, bila Anda berganti suasana foto, katakanlah dari fotografer pertandingan sepak bola menjadi fotografer wildlife, tak perlu membeli baru.
2. Kamera Mirrorless
Bila melihat sekilas, Anda pasti susah membedakannya dengan jenis DSLR. Namun artikel jenis jenis kamea dan penjelasannya berikut akan sedikit memberikan gambaran tentang alat potret ini.
Apa itu kamera Mirrorless
Bentuk alat potret ini hampir sama dengan DSLR. Hanya saja, ia tak menggunakan fitur cermin untuk memantulkan cahaya dari lensa. Sehingga cahaya yang masuk melalui lensa langsung diteruskan ke fitur sensor gambar.
Hasil gambar memang hal utama di benak mereka yang mencari tahu tentang jenis jenis kamera dan fungsinya. Di alat potret mirrorless ini, paparan cahaya sangat mempengaruhi hasil.
Pada mirrorless camera, pabrikan menyertakan layar LCD sebagai preview gambar yang akan diambil. LCD screen ini menggantikan fungsi viewfinder yang mengharuskan adanya cermin.
Karena tidak menggunakan cermin, ukuran benda ini jadi lebih kecil. Berat yang ideal inilah yang memudahkannya untuk ditaruh dimanapun. Lalu bagaimana dengan kualitas gambar tanpa viewfinder?
Dalam kebanyakan artikel tentang jenis jenis kamera dan penjelasannya dikatakan, layar LCD berlaku bagai electronic viewfinder. Hanya saja, fitur ini sangat memboroskan penggunaan baterai.
Tidak terlalu signifikan sebenarnya. Hanya saja hal ini patut untuk dipertimbangkan terlebih untuk beberapa profesi fotografi outdoor seperti fotografer wildlife.
3. Kamera SLR
Banyak yang mengira bahwa SLR dan DSLR adalah sama, padahal tidak. Perbedaan tentang mereka akan ditampilkan secara singkat pada artikel jenis jenis kamera dan penjelasannya di bawah ini.
Apa itu SLR?
SLR merupakan kepanjangan dari single lens reflex. Cara kerjanya hampir sama dengan jenis DSLR. Hanya saja, jenis ini tidak mempunyai fitur digital, sehingga masih terkesan manual.
Perbedaannya terletak dari operasional alat potret. Untuk jenis DSLR, pengguna menggunakan memory card untuk menyimpan gambar. Sehingga jumlah gambar yang diambil bisa tak terbatas.
Namun, untuk jenis kamera SLR, pengguna harus menggunakan rol film. Yang mana kita tahu bahwa satu rol film paling banyak hanya bisa memuat 36 foto saja. Tak hanya berdampak ke kuantitas, tapi juga efektivitas.
Jenis jenis kamera DSLR memungkinkan pengguna untuk menghapus gambar yang tak sesuai dengan keinginan. Atau katakanlah gambar yang salah. Namun untuk jenis SLR, itu tidaklah mungkin.
Gambar yang tak sesuai dengan keinginan sudah tercetak di roll film. Mau tidak mau yang tidak dicetak. Tapi roll film sudah tidak bisa digunakan kembali.
Jenis SLR juga tak dilengkapi dengan fitur live preview dan video capture. Hmm sepertinya jenis ini sangat kalah dengan “saudaranya” ya? Tidak juga, selalu ada hal plus diantara hal minus.
Kelebihan
Jenis SLR sangat membantu bila Anda ingin menghasilkan gambar dengan tingkat presisi yang sangat tinggi. Apa yang Anda lihat melalui alat potret ini adalah apa yang Anda akan dapatkan di kertas foto.
Hal inilah yang tidak akan Anda dapat dari alat potret lain. Hasil yang didapat akan bertambah bagus bila jenis SLR ini dipasangkan dengan lensa long focus.
Pengambilan gambar di bawah cahaya yang kurang baik bisa sangat terbantu dengan menggunakan perangkat ini. Contohnya untuk profesi fotografer teater, atau fotografer pengintaian.
4. Kamera Polaroid
Jenis alat potret ini sangat populer di kalangan para remaja pada dekade 90-an. Walaupun tak seheboh dahulu, tapi tetap saja memiliki banyak penggemar dengan range yang cukup tinggi.
Seluk beluk tentang alat potret akan menjadai pembahasn berikutnya dalam artikel jenis jenis kamera dan penjelasannya.
Apa itu Kamera Polaroid
Sebenarnya kata “Polaroid” bukan nama jenis alat potret. Melainkan nama perusahaan yang mengawali lahirnya jenis alat potret ini. Perangkat ini sendiri masuk dalam jenis instant camera.
Disebut instan karena Anda tak perlu menunggu waktu lama untuk mendapatkan gambar dalam bentuk sudah tercetak. Tak seperti alat potret jenis lain yang mengharuskan Anda untuk menunggu.
Jenis alat potret ini berumur sangat tua. Ia pertama kali diciptakan tahun 1948 oleh seorang ilmuwan Amerika Serikat bernama Edwin land. Pertama kali ditemukan, film yang digunakan berbentuk rol.
Semakin ke sini, sudah ada pembaruan dalam hal bentuk film itu sendiri. Fungsi dari penyempurnaan itu terkait dengan desain atau model alat potret yang semakin hari semakin compact.
Industri polaroid sempat mengalami kendala pada tahun 2009. Sebabnya karena para pembeli lebih memilih untuk membeli jenis yang lebih modern, misalnya alat potret digital.
Namun sekitar tahun 2014, tren penggunaan jenis kamera polaroid sudah mulai kembali bangkit. Tentunya dengan menggunakan nama nama yang berbeda tapi tetap dalam label kamera instan.
Namun sayangnya, mindset masyrakat sudah terbentuk bahwa kamera instan adalah polaroid.
Cara Kerja
Ketika gambar diambil, pengguna menggunakan meteran cahaya untuk mengkondisikan settingan gambar. Setelah gambar diambil, pengguna membalikkan tombol dan menarik tuas di balik kamera.
Fungsinya agar menggeser negatif foto ke atas helaian positif melalui rol film. Saat inilah foto mulai tercetak. Karena memakan waktu beberapa menit, pengguna harus membuka celah kecil di kamera.
Prinsipnya seperti itu bila memakai rol film. Tapi mengingat terkadang rol terkena paparan sehingga prosedurnya menjadi kacau, maka film berbentuk pack pun mulai dipilih.
Hasil lebih bagus dan lebih cepat. Waktu yang dibutuhkan untuk mencetak foto sekitar 2 menit 15 detik saja.
5. Kamera Pocket
Topik berikut dari jenis jenis kamera dan penjelasannya adalah pocket camera. Ini adalah jenis yang paling umum, yang banyak digunakan.
Apa itu Kamera Pocket
Ini adalah sebuah alat potret berukuran kecil yang bisa menghasilkan gambar baik secara digital maupun konvensional dengan menggunakan rol. Namun sekarang, rata rata kamera pocket tipe digital.
Cara kerja
Jenis pocket digital menggunakan sebuah lensa yang memiliki banyak diafragma. Fungsinya agar dapat menyediakan pencahayaan yang bagus pada gambar.
Hasil tangkapan akan diteruskan ke perangkat pengambil gambar. Pada jenis digital, perangkat pengambil gambar terbuat dari elektronik, bukan kimia layaknya jenis non-digital.
Begitu selesai diambil, hasil tangkapan langsung bisa dilihat melalui layar LCD. Gambar juga bisa langsung dihapus bila media penyimpanan dirasa sudah penuh.
Menariknya, gambar yang diambil ini bisa langsung diunggah ke perangkat digital yang lain seperti media sosial.
Dengan cara yang sangat mudah, yaitu dengan memindahkan kartu memori dari perangkat fotografi Anda ke perangkat digital.
Sumber Tenaga
Sama seperti handphone, jenis ini menggunakan baterai untuk mensuplai daya. Ada dua jenis baterai yang digunakan. Pertama adalah baterai konvensional dengan standar AA. Yang kedua adalah baterai isi ulang.
Jenis baterai isi ulang yang biasa digunakan adalah jenis Li-ion. Penggunaan jenis ini dimaksudkan agar perangkat bia mendapatkan sumber daya yang besar. Namun tak terbebani dengan ukuran baterai yang berat.
Rata-rata jenis alat potret ini memang didesain dengan bentuk yang ramping dan modern. Sangat kecil bahkan bisa dimasukan ke saku kemeja.
Untuk saat ini, jenis digital ini juga sudah dikombinasikan dengan berbagai macam tipe alat potret lain seperti DSLR atau kamera mirrorless.
Sudah Mendapatkan Yang Anda Inginkan
Jika Anda bertujuan membeli kamera, semoga artikel di atas bisa menjadi bahan pertimbangan pembelian. Jika tidak ingin membeli pun, paling tidak bisa sedikit membantu memperluas wawasan Anda.