Kekuasaan Kerajaan Majapahit terbilang cukup lama di Nusantara, yaitu dari tahun 1293-1500 Masehi. Kerajaan yang didirikan Kertarajasan Jayawardhana atau Raden Wijaya ini terletak di Jawa Timur. Masa kejayaan Kerajaan Majapahit dipimpin oleh Hayam Wuruk selama 39 tahun dengan dibantu oleh patih setianya yang juga terkenal yaitu Gajah Mada.
Pada mulanya, kerajaan Majapahit didirikan setelah kerajaan Singasari runtuh. Raden Wijaya yang adalah keponakan dari Raja Kartanegara, raja Singasari yang kalah dari Jayakatwang, kemudian kabur dan membuat desa kecil yang ia namai Majapahit. Nama ini diambil dari buah maja, yaitu buah yang tumbuh di desa itu dan memiliki rasa pahit.
Semakin lama, desa itu makin berkembang dan kuat. Dibantu tentara Khubilai Khan, Raden Wijaya kemudian berhasil mengalahkan Jayakatwang. Namun setelah itu Raden Wijaya yang tidak mau tunduk pada kaisar Mongol menyerang para pasukan Khubilai Khan.
Tahta kepemimpinan kemudian turun ke Sri Jayanagara Tribuwana Wijayatunggadewi setelah Raden Wijaya meninggal. Akan tetapi beliau lebih dikenal dengan nama Hayam Wuruk.
Cucu Raden Wijaya ini berhasil mencapai masa kejayaan Kerajaan Majapahit. Ia didampingi oleh mahapatih setianya yaitu Gajah Mada, yang terkenal dengan Sumpah Palapa, dimana ia bertekad untuk menyatukan Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit.
Kepemimpinan Hayam Wuruk disebut masa kejayaan Kerajaan Majapahit karena pada saat itu, kedamaian yang sudah lama dinantikan oleh orang-orang akhirnya terwujud juga. Jarang sekali konflik yang terjadi pada masa itu.
Dalam 39 tahun masa kepemimpinannya, Hayam Wuruk dan Gajah Mada berhasil untuk membutat seluruh pulau di Nusantara mengibarkan panji Majapahit.
Majapahit yang adalah kerajaan besar kala itu pernah berpindah pusat pemerintahan 3 kali. Yaitu di Mojokerto, Trowulan dan Daha.
Setelah Hayam Wuruk meninggal, kekuasaan di kerajaan Majapahit mulai melemah. Tidak ada pemimpin setelah Hayam Wuruk yang dapat mengembalikan masa kejayaan Kerajaan Majapahit.
Dan pada akhirnya, Kerajaan Majapahit pun runtuh dan berakhir ketika kerajaan lain berhasil merebut wilayah kekuasaannya. Terlebih setelah diserang oleh Kesultanan Demak, kerajaan Islam pertama yang ada di Jawa.